Kapan Musim Hujan Tiba Di Jawa Tengah 2023

Kapan Musim Hujan Tiba Di Jawa Tengah 2023

Prediksi awal musim hujan di Sulsel bervariasi

Dari data yang dipaparkan Vidyana, terlihat bahwa prediksi awal musim hujan di wilayah Sulawesi Selatan bervariasi. Pada bulan Oktober 2024, sebanyak 37,5 persen wilayah Sulawesi Selatan mulai memasuki musim hujan.

Selain seluruh wilayah Makassar, ada Enrekang, Parepare, Pinrang. Kemudian, sebagian besar Barru, Gowa, Maros, Pangkep, Tana Toraja serta bagian utara Bantaeng dan Takalar.

Kemudian, sebagian kecil barat Sidrap, bagian barat Bulukumba, Sinjai dan Soppeng, bagian barat dan selayan Luwu, bagian barat daya Bone dan Palopo serta bagian selatan Toraja Utara dan bagian utara Wajo.

Selanjutnya sebanyak 4,17 persen wilayah Sulawesi Selatan baru memasuki musim hujan pada Maret 2025 yaitu bagian timur Bone dan sebagian kecil utara Sinjai. Lanjut ke bulan April yang juga 4,17 persen yakni sebagian kecil utara Bone, sebagian kecil tengah Sidrap serta bagian tengah dan selatan Wajo.

Puncak musim hujan Makassar diprediksi pada Januari 2025

Sebagaimana awal masuk musim hujan yang bervariasi, maka puncak musim hujan di Sulsel juga bervariasi. Untuk Makassar, puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada Januari 2025.

Di bulan Januari 2025, sebanyak 20, 83 persen wilayah mengalami puncak musim hujan. Selain Makassar, ada juga Jeneponto, Maros, Pangkep, Takalar, sebagian besar Gowa, bagian selatan Barru dan Soppeng serta bagian barat Bone dan Bantaeng.

Pada Oktober 2024, sudah ada 4,17 persen wilayah Sulawesi Selatan yang mengalami puncak musim hujan salah satunya yakni bagian selatan Luwu. Pada November juga ada 4,17 persen yakni bagian selatan Enrekang, sebagian tengah Luwu dan bagian utara Sidrap.

Di bulan Desember ada 12,5 persen wilayah yang meliputi seluruh wilayah Parepare dan Selayar, bagian utara Barru, bagian selatan Pinrang, bagian barat Soppeng dan Sidrap. Pada Februari ada 4,17 persen wilayah yang meliputi sebagian kecil utara Luwu dan sebagian besar Luwu Utara.

Pada April 2025 sebanyak 12,5 persen yaitu seluruh wilayah Luwu Timur, sebagian besar Toraja Utara dan Palopo, bagian utara dan barat Luwu Utara, sebagian kecil utara Luwu dan Tana Toraja.

Kemudian, pada Mei 2025 sebanyak 12,5 persen wilayah yang mencakup bagian timur Bone dan Bulukumba, bagian barat Pinrang dan Tana Toraja, serta bagian timur laut Sinjai.

Pada Juni 2025 ada 29,17 persen wilayah yang mencakup sebagian besar Bantaeng, Sinjai, Soppeng, Tana Toraja, Wajo, bagian utara dan barat daya Bone, bagian barat Bulukumba dan Sidrap, bagian utara Enrekang, bagian tengah Luwu, bagian selatan Palopo dan Toraja serta bagian timur Gowa dan Pinrang.

Baca Juga: BMKG Jelaskan Penyebab Suhu Panas di Makassar

SUKABUMIUPDATE.com - Awal Musim Hujan 2023 diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023 dengan Puncak Musim Hujan pada Januari hingga Februari 2024. Hal itu diungkapkan oleh Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam acara Konferensi Pers pada Jumat (8/9/2023).

"Puncak musim hujan 2023-2024 umumnya diperkirakan pada bulan Januari-Februari 2024" kata Kepala BMKG.

Awal Musim Hujan di Indonesia tidak terjadi bersamaan, menurut BMKG, di akhir Agustus 2023 ada beberapa ZOM yang sudah memasuki musim hujan diantaranya Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.

Baca Juga: 6-8 September, BMKG: Sukabumi Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat

Berikut Prediksi Awal Musim Hujan 2023/2024 di Indonesia:

Lebih lanjut, berdasarkan data BMKG, terdapat 64 zona musim yang mengalami hujan dengan intensitas di bawah normal (BN), 566 zona musim normal (N) dan 69 zona musim di atas normal (AN). Berikut daerah yang memiliki sifat hujan di atas normal dan di bawah normal, sebagaimana dirilis oleh BMKG:

Baca Juga: Doa yang Dibaca Rasulullah SAW Saat Musim Kemarau Agar Turun Hujan

Wilayah Indonesia yang mengalami musim hujan

Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, saat ini beberapa Zona Musim (ZOM) telah terkonfirmasi mulai mengalami musim hujan.

Wilayah-wilayah di Indonesia yang mulai mengalami musim hujan di antaranya sebagai berikut.

Selanjutnya, musim hujan akan terjadi di Sumatera bagian tengah dan selatan, secara hampir berurutan diikuti oleh Kalimantan, Jawa, hingga secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret hingga April 2024.

Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan memaparkan secara lebih detail bahwa pada bulan September 2023, terdapat sekitar 24 ZOM atau sekitar 3,4 persen wilayah yang akan memasuki awal musim hujan.

Baca juga: Kapan Awal Musim Hujan di Indonesia Tahun Ini? Ini Prakiraan BMKG

Ilustrasi hujan, musim hujan tiba.

Wilayah-wilayah tersebut meliputi sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan.

Sedangkan pada bulan Oktober 2023, sekitar 69 ZOM akan memasuki musim hujan yaitu provinsi seperti Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, dan sebagian besar Kalimantan Timur.

"Secara umum musim hujan diprediksi akan datang lebih lambat," imbuh Ardhasena.

Wilayah-wilayah tersebut di antaranya terjadi pada sekitar 446 ZOM (sekitar 63,8 persen wilayah) di seluruh Indonesia.

Sementara itu, sejumlah 22 ZOM, atau sekitar 3,2 persen, diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang lebih awal atau MAJU.

"Serta terdapat juga sekitar 56 ZOM atau sekitar 8,0 persen wilayah Indonesia yang diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang sama dengan rerata klimatologinya,” imbu Ardhasena.

Ardhasena menambahkan musim hujan 2023/2024 secara umum diprediksi akan bersifat normal, yaitu terjadi pada sekitar 566 ZOM atau pada sekitar 80,9 persen wilayah di Indonesia.

Baca juga: Banjir di Banyak Daerah, Kapan Puncak Musim Hujan Berakhir? Ini Penjelasan BMKG

Kendati demikian terdapat beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan dengan sifat di atas normal dengan curah hujan lebih tinggi dari rerata, serta wilayah yang diperkirakan akan bersifat di bawah normal.

Wilayah dengan curah hujan di bawah normal, menurut prediksi BMKG terjadi di wilayah berikut.

Wilayah dengan curah hujan di atas normal, menurut prediksi BMKG terjadi di wilayah berikut.

Baca juga: BMKG Pastikan Prakiraan Musim Hujan Lebih Akurat 2022-2023

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan prakiraan akhir musim kemarau dan awal musim hujan tahun 2023 di wilayah Indonesia. BMKG memprediksi awal musim hujan di Indonesia akan terjadi pada bulan November 2023.

Meski begitu, menurut Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati, akhir musim kemarau dan awal musim hujan tahun 2023 di wilayah Indonesia waktu akan terjadinya berbeda-beda tergantung wilayahnya. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers Prakiraan Awal Musim Hujan 2023/2023.

Dalam Konferensi Pers Prakiraan Awal Musim Hujan 2023/2023, Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati menjelaskan tentang prakiraan terjadinya awal musim hujan di Indonesia untuk periode tahun 2023/2024. Kapan awal musim hujan 2023 di Indonesia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulanya Dwikorita memaparkan, awal musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin timuran atau angin dari arah Australia atau disebut Monsun Australia yang beralih menjadi angin baratan atau Monsun Asia, yaitu angin yang berasal dari arah Benua Asia.

Dwikorita menjelaskan, angin yang berasal dari Benua Asia membawa uap-uap air dari Samudera Pasifik di sekitar Asia. Ini maka diharapkan akan segera memberikan awan-awan hujan yang kemudian mendatangkan awal musim hujan di wilayah Indonesia.

"Angin yang berasal dari Benua Asia membawa uap-uap air Pasifik di sekitar Asia, maka diharapkan akan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan awal musim hujan di wilayah Indonesia," jelasnya dalam Konferensi Pers Prakiraan Awal Musim Hujan 2023/2023, Jumat (8/9/2023).

Berdasarkan prediksi BMKG, lanjut Dwikorita, angin timuran yang berasal dari Australia diprediksi masih tetap aktif sampai bulan November 2023. Terutama di Indonesia bagian selatan, yang paling dekat dengan wilayah Australia.

Sementara itu, angin baratan yang berasal dari Benua Asia diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya. Sehingga awal musim hujan 2023 di Indonesia diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023. Ini berlangsung mundur dan tidak terjadi serentak.

"Awal musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023, namun karena tingginya keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah," jelas Dwikorita.

Menurut prediksi BMKG, hingga akhir Agustus 2023, beberapa ZOM (zona musim) sudah memasuki musim hujan, yaitu meliputi sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.

Sebelumnya, Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati mengungkapkan, untuk wilayah Jawa dan Sumatera, musim kemarau tahun 2023 kemungkinan berakhir hingga akhir bulan Oktober 2023. Dengan demikian, per bulan November 2023, Jawa dan Sumatera akan segera memasuki musim penghujan.

"Tapi di wilayah lain seperti Nusa Tenggara musim kemarau bisa sampai akhir tahun bahkan awal tahun. Jadi tidak seragam berakhirnya," jelasnya saat ditemui awak media dalam acara Peluncuran Program SDM "Unggul" dan Peresmian Mitra BMKG dengan 10 Universitas Inggris, di Auditorium BMKG (Gedung A) Jl Angkasa 1 No 2, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/9/2023).

Meski berakhir berbeda di setiap wilayahnya, Dwikorita menyampaikan musim kemarau tahun 2023 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena terasa lebih kering. Dia juga menyampaikan agar masyarakat bersiap karena musim kemarau ini mungkin hanyalah awal dari musim kemarau panjang lainnya.

Simak Video 'Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi Januari-Februari 2024':

[Gambas:Video 20detik]

Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan. Namun, kapan puncak musim hujan di Indonesia?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap saat ini sejumlah wilayah mulai masuk awal musim hujan. Menurut BMKG awal musim hujan tidak berjalan serentak di seluruh daerah Indonesia.

"Musim hujan 2024-2025 telah terjadi di sebagian kecil wilayah pada bulan Agustus 2024. Kemudian diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah lainnya pada bulan September hingga November 2024," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers Kamis (19/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwikorita mengatakan pihaknya memprakirakan puncak musim hujan 2024-2025 akan terjadi antara November hingga Februari.

Menurut BMKG sebanyak 303 zona musim (ZOM) atau 43,45 persen wilayah Tanah Air akan mengalami puncak musim hujan pada November hingga Desember. Wilayah yang akan mengalami puncak musim hujan pada periode ini di antaranya Pulau Sumatra, Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.

"Namun demikian juga terdapat sebanyak 250 zona musim atau 35,77 persen dari zona musim yang diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari-Februari 2025, yaitu Lampung, Pulau Jawa bagian utara, sebagian kecil Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian besar Papua," tutur dia.

Awal musim hujan di Tanah Air diperkirakan bervariasi, dimulai dengan wilayah Sumatra bagian barat pada Agustus lalu.

Kemudian, kata Dwikorita, musim hujan meluas secara bertahap ke wilayah timur hingga Desember.

Dari total 699 zona musim (ZOM), Dwikorita menyebut 75 ZOM atau 10,7 persen wilayah memasuki musim hujan di September.

Kemudian, 210 ZOM atau 30,04 persen wilayah Tanah Air akan memasuki musim hujan pada Oktober, dan 181 ZOM atau 25,9 persen wilayah akan memasuki musim hujan pada November.

Lalu, terdapat 113 ZOM atau 16,2 persen wilayah yang memiliki pola musim hujan yang berlangsung sepanjang tahun atau yang disebut wilayah satu musim.

Secara umum, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada Oktober hingga November.

"Dibandingkan rata-ratanya, musim hujan 2024-2025 akan datang lebih awal dari biasanya," tutur Dwikorita.

Lebih lanjut, sifat musim hujan 2024-2025 diprediksi akan berada pada kategori normal. Artinya, kondisi musim hujan ini tidak terlalu basah maupun terlalu kering.

Meski secara umum sifatnya normal, ada beberapa wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih basah.

Dwikorita mengimbau semua pihak, baik kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, instansi terkait, serta seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan di wilayah-wilayah tersebut.

"Wilayah tersebut berpotensi mengalami peningkatan risiko bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, termasuk angin kencang, kilat petir. Ini juga perlu diperhatikan," terangnya.

Makassar, IDN Times - Kota Makassar di Sulawesi Selatan belakangan memang dilanda cuaca yang cukup panas. Hal ini pun membuat publik menantikan kapan wilayah ini masuk musim hujan.

Forecaster Staklim Sulsel BMKG Wilayah IV Makassar, Vidyana Andika, memaparkan awal musim hujan di Kota Makassar akan terjadi mulai akhir bulan Oktober 2024 atau dasarian ketiga. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/10/2024).

Vidyana menjelaskan awal musim hujan ditandai dengan curah hujan selama satu dasarian atau 10 hari yang jumlahnya lebih dari 50 mm. Kondisi ini diikuti dua dasarian berikutnya atau jumlah curah hujan selama tiga dasarian berturut-turut lebih dari 150 mm.

"Untuk prediksi awal musim hujannya berada di Oktober dasarian ketiga. Karena dari Oktober dasarian ketiga sampai November kedua, curah hujannya sudah lebih dari 50 mm secara berturut-turut," kata Vidyana.

Sifat hujan di Makassar masih kategori normal

Sifat hujan di Makassar masih termasuk kategori normal. Vidyana menjelaskan sifat hujan ditetapkan berdasarkan perbandingan antara jumlah curah hujan selama periode musim hujan terhadap rata-ratanya dalam rentang yang sama.

Jika perbandingannya kurang dari 85 persen, maka sifat hujannya di bawah norma. Jika perbandingannya 85-115 persen maka sifat hujannya normal. Kemudian jika perbandingannya lebih dari 115 persen maka sifat hujannya di atas normal.

"Curah hujan selama periode musim hujan untuk di zona musim tersebut ternyata akumulasinya pada kategori normal," kata Vidyana.

KOMPAS.com - Memasuki bulan September, musim hujan tampaknya belum akan terjadi di Indonesia.

Awal musim hujan di Indonesia, menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan akan turun pada bulan November 2023 mendatang.

Musim kemarau dan cuaca yang panas masih melanda sebagian besar wilayah di Indonesia.

Akibat tingginya keragaman iklim di Indonesia, BMKG menjelaskan bahwa ini menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi serentak di seluruh wilayah.

Sementara, periode puncak musim hujan diperkirakan secara umum akan terjadi pada Januari dan Februari 2024.

"Musim Hujan pada tahun 2023/2024 umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya. Curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 pada umumnya diprediksi akan normal dibandingkan biasanya,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers prakiraan musim hujan 2023/2024 di Jakarta, Jum’at (8/9/2023).

Meskipun demikian, imbuh Dwikorita, ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami curah hujan yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan biasanya.

Baca juga: Kapan Musim Hujan Berakhir? BMKG: Maret dan April Masih Tinggi Hujan

Dwikorita menjelaskan, terjadinya awal musim penghujan umumnya berkaitan dengan peralihan Angin Timuran atau Monsun Australia menjadi Angin Baratan atau Monsun Asia.

Berdasarkan prediksi BMKG, angin Monsun Australia diperkirakan masih tetap aktif hingga November 2023, terutama di Indonesia bagian Selatan. Sedangkan angin Monsun Asia atau Angin Baratan, diperkirakan akan datang lebih lambat dari normalnya.